Minggu, 08 Desember 2013

Subangkit ingin mengetahui perkembangan anak asuhnya selama menjalani TC di Batu, sekaligus melihat kualitas Serge.


Pelatih Sriwijaya FC Subangkit tidak akan membebani pemain saat melakoni pertandingan persahabatan melawan klub Malaysia Sabah FA, Minggu (8/12), di Stadion Brantas, Batu.

Menurut Subangkit, uji coba tersebut dijadikan momentum untuk melihat kondisi terakhir tim besutannya setelah menjalani pemusatan latihan (TC) di Batu, terlebih sebagai ajang uji kemampuan Serge Pacome Djiehoua.

Partai uji coba nanti merupakan debut perdana Subangkit bersama Sriwijaya FC. Dalam menghadapi klub negara tetangga itu, pria yang sebelumnya menukangi tim U-21 ini tak mematok target apa pun. Dirinya hanya akan melihat progres pemain satu persatu setelah menjalani TC, termasuk lima pemain junior yang berangkat dari tim U-21.

“Insya Allah kalau tidak ada perubahan dan halangan, Minggu nanti kita uji coba lawan Sabah. Saya berharap setelah beberapa hari latihan di sini [Batu], pemain bisa menunjukkan progres mereka. Apalagi kalau Serge bisa langsung memberikan permainan terbaik bersama SFC,” tutur Subangkit.

“Saya dan pemain harus siap dalam uji coba ini. Tapi saya tidak menekankan tentang hasil pertandingan, tapi bagaimana perkembangan setiap pemain.”

Karena itu, Subangkit meminta Serge agar bisa cepat beradaptasi dengan pemain lainnya. Kehadiran mantan pemain Boluspor itu membuat Subangkit cukup tenang. Sebab, Laskar Wong Kito setidaknya sudah memiliki striker murni yang selama ini sulit untuk didatangkan.

“Ya dia [Serge] akan bergabung dengan tim. Tapi dia sendiri harus segera bisa cepat beradaptasi dengan skema bermain dan sesama pemain lain,” katanya.

Dengan pengalaman Serge yang terbilang cukup kenyang di liga Eropa, khususnya liga Turki, bagi Subangkit merupakan angin segar dalam tim yang ditukanginya, sehingga diharapkan dapat memberi pengaruh positif kepada rekan lainnya.

Hanya saja, tampaknya pria berjuluk Hulk itu menemui kendala terkait bahasa untuk berkomunikasi. Namun sang pelatih tidak merasa khawatir, sebab ada Lanchine Kone, rekan sesama Pantai Gading yang akan menjadi penyambung lidah saat tim menjalani latihan.

“Sebenarnya semua hanya tinggal menuggu waktu. Mudah-mudahan dia langsung menyatu dalam tim. Soal kendala bahasa memang pasti ada. Tapi saya harap Kone bisa membantu dalam mempercepat adaptasinya,” kata pelatih yang akrab disapa Bangkit itu. (gk-55)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar