Menarik bila membicarakan koes plus terutama menyangkut masalah para personilnya, walau kadang norak dan membosankan, tapi inilah yang terjadi dalam milis ini, polemik dan perdebatan tidak pernah berakhir masing-masing mempertahankan alasan dan argumennya.
Bila kita melihat sejarah di mulainya kejayaan/di kenalnya nama koes plus, berawal pada saat koes plus tampil dalam festival jambore di istora senayan, ketika itu koes plus dengan personil lengkap : Tonny, Yon, Yok, Murry tampil membawakan lagu-lagu dari vol.1 di antaranya : Derita dan Manis dan sayang, applus penonton begitu menggema mendengar lagu yang di ciptakan sendiri oleh koes plus, esok harinya di beberapa media cetak mengangkat berita tersebut, maka mulailah nama koes plus di kenal orang, album vol.1 yang sudah setahun beredar tidak laku di pasaran kemudian barulah banyak di cari orang.
Tetapi mengapa pada album koes plus vol.1 tersebut Yok koeswoyo tidak masuk ? dari sinilah yang menjadi permasalahan apakah seseorang yang bernama Toto AR pengisi bass menjadi bagian dari personil inti koes plus ? kalau kita membaca sejarah maka jelas ketika itu Tonny koeswoyo setelah mengiterogasi nomo koeswoyo agar memilih bermusik atau bisnis, maka jawaban nomo koeswoyo berbisnis, mau tidak mau tonny harus mencari drummer pengganti nomo, maka setelah terpilihnya murry sebagai drummer maka lengkaplah sudah, tetapi permasalahan muncul kembali Yok koeswoyo ngambek, beliau tidak mau posisi kakaknya di gantikan orang lain, karena jiwa musik tonny sudah bergejolak beliau tak mau ambil pusing maka ketika rekaman Toto AR masuk mengisi bass, Tonny juga sudah punya keyakinan ketika adiknya ngambek paling-paling gak bakalan lama, benar juga akhirnya Yok koeswoyo mau bergabung lagi setelah menyadari atas kekeliruannya tersebut, maka posisi Toto AR lebih tepat di katakan sebagai additional, mengapa nama dan fotonya di cantumkan, inilah kejujuran dari seorang Tonny koeswoyo, beliau tidak mau membohongi publik.
Kemudian setelah wafatnya Tonny koeswoyo, silih berganti posisi tersebut di isi oleh para penggantinya dari seorang musisi ternama hingga para pelestari koes plus, hingga pada akhirnya menjadi perdebatan kembali apakah para pengganti tersebut bagian dari personil inti koes plus ? kalau kita mau melihat fakta yang ada maka sebenarnya semua para pengganti formasi koes plus adalah hanya sebatas sebagai additional player walaupun di beberapa album koes plus ada yang di cantumkan nama dan fotonya, mengapa hanya sebatas sebagai additional player ? karena fakta berbicara ketika koes plus mendapat penghargaan dari berbagai instansi, perusahaan, media cetak/elektronik dan sebagainya maka semua penghargaan tersebut hanya di berikan kepada : Tonny, Yon, Yok, Murry padahal formasi koes plus sering berganti-ganti, dan inilah satu-satunya band Indonesia yang mempunyai banyak personil tetapi hanya sebatas sebagai additional player.
Bila kita membandingkan dengan SLANK, GIGI, DEWA, maka penghargaan di berikan kepada personil yang saat ini tergabung padahal band-band tersebut sudah berganti-ganti personil.
Saat ini koes plus dengan formasi Yon koeswoyo, Danang, Sonny, Seno yang sudah berjalan 6 tahun, ketika Kompas merayakan HUT ke 45, maka saat di undang dan tampil di atas panggung untuk membuka pagelaran drama musikal diana mereka adalah Yon, Yok, Murry serta di hiasi dengan gambar/foto Tonny, Yon, Yok Murry, mengapa danang, sonny, seno anggota tetap koes plus saat ini tidak di tampilkan untuk membuka acara tersebut ? karena mereka hanya sebatas additional player.
Inilah sebuah fakta yang tak terbantahkan. jelas bukan ?
Source : http://launch.dir.groups.yahoo.com
Kisah tentang lagu "Bunga Di Tepi Jalan"
BalasHapushttps://posmusica.wordpress.com/2018/01/05/bunga-di-tepi-jalan-3-kisah-koesyono/